Identifikasi masalah di Gugus

TABEL ANALISIS KEBUTUHAN DAN IDENTIFIKASI MASALAH GUGUS PELITA

KECAMATAN KAWEDANAN KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN : 2008 /2009

 

KOMPONEN

PROFIL

KEKUATAN

KELEMAHAN

PELUANG

TANTANGAN

Manajemen gugus

Kegiatan Gugus sudah  berjalan lama  namun kurang dapat berjalan sesuai yang diharapkan misalnya :

–  Kegiatan belum bervariasi.

–  Lebih banyak diisi dengan arisan.

1.  Antara TK yang satu dengan TK yang lain sudah ada kebersamaan.

2.  Lokasi geografis yang sama.

3. Jarak TK Inti dengan TK Imbas berdekatan.

1. Persamaan persepsi antara TK Inti dan TK Imbas belum sejalan.

2. Administrasi gugus belum lengkap.

1.  Adanya persamaan persepsi antara TK inti dan TK Imbas.

2.  Kompetisi yang sehat antara TK yang satu dengan TK yang lain meskipun jarak berdekatan.

 Mewujudkan gugus menjadi tempat untuk mengembangkan profesionalisme dan kreatifitas guru.

Manajemen TK

1.  Manajemen TK belum tertata dengan baik.

 

1. Kemauan untuk memperbaiki manajemen sangat besar.

2. Manajemen TK dapat dipelajari bersama-sama di gugus TK.

 

 

 

 

 

 

1. Terbatasnya personalia di taman kanak-kanak

2. Banyak guru TK yang belum mempunyai standart pendidikan yang disyaratkan

    ( S1).

1.  Adanya pembinaan tentang manajemen dari dinas pendidikan melalui KKPS.

2.  Mengikuti kuliah S1

Terwujudnya manajemen TK yang baik, sehingga berpengaruh terhadap mutu pendidikan di Taman Kanak-kanak.

Kegiatan Belajar Mengajar

 1.Kurikulum belum bisa  dipahami secara jelas.

2. Sumber belajar masih terbatas.

1.  Sharing pembelajaran antara TK yang satu dengan yang lain.

2.  Penggunaan sarana belajar secara bergantian.

1.  Pemahaman terhadap kurikulum masih kurang.

2.  Guru belum bisa melaksanakan penilaian  secara procedural.

3.  Model pembelajaran yang digunakan masih stagnan.

4. Pemakaian alat peraga yang belum maksimal.

5. Gaya mengajar guru masih konvensional.

 

1. Bekerja sama dengan dinas dan IGTKI  untuk mengadakan kegiatan pelatihan maupun workshop.

2. Pemanfaatan daur  ulang limbah  sebagai bahan pembuatan alat peraga ramah lingkungan.

3. Diadakan kegiatan peer teaching agar guru memiliki konsep yang jelas tentang model dan gaya mengajar yang tidak konvensional.

Terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik.

Sarana dan prasarana

1.  Sarana  dan prasarana yang  minim.

2.  Dukungan dana yang sangat terbatas.

1.  Sharing penggunaan sarana dengan TK imbas.

2.  Dukungan dana dari partisipasi komite dan masyarakat.

1.  Sarana dan prasarana gugus masih sangat terbatas.

2.  Belum terinventaris

     nya  barang secara baik.

3.  Terbatasnya anggaran untuk kegiatan gugus.

1.  Pengadaan sarana dan prasarana secara bergotong royong ( system arisan ).

2.  Penggalian dana melalui paguyuban komite.

 

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

Peran serta Masyarakat

1.  Belum terbentuknya paguyuban komite pada gugus pelita.

1.  Sudah ada kemauan dari komite TK Inti dan Komite TK Imbas untuk saling berkomunikasi

2.  Peran serta masyarakat yang cukup tinggi.

3.  Dukungan dari komite cukup besar.

1. Belum ada tindak lanjut dari komite masing-masing TK.

2. Program kerja paguyuban belum jelas.

1. Adanya silahturohmi antar pengurus komite dari masing-masing TK.

2. Komunikasi yang intensif dengan masyarakat.

1. Terbentuknya paguyuban komite gugus.

 

Mengetahui,                                                                                                                         Kawedanan,  19 Juli  2008

                                                                                                                                                Ketua gugus Pelita

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH

GUGUS PELITA KEC. KAWEDANAN, KAB. MAGETAN

TAHUN 2008 / 2009

NO

KOMPONEN

SUB KOMPONEN

MASALAH

 PEMECAHAN  MASALAH

TINDAK LANJUT

1

Manajemen  gugus

1.Administrasi gugus

1. Pemahaman terhadap administrasi gugus masih kurang.

2. Administrasi belum lengkap / masih rancu.

1.  Mendatangkan nara sumber yang kompeten di bidangnya. Misalnya KKPS.

2.  Mengikuti kegiatan workshop / diklat tentang pemberdayaan gugus.

3. Sharing dengan gugus lain yang administrasinya sudah lengkap.

1. Mendatangkan KKPS pada waktu kegiatan gugus.

2. Mengikuti workshop / diklat di tingkat propinsi kabupaten, maupun kecamatan.

3. Belajar / sharing kepada gugus yang sudah lengkap ( gugus ceria kec. Kawedanan )

 

 

2. Kegiatan  kurang bervariasi/ membosankan.

1. Belum ada program yang jelas, sehingga kegiatan hanya monoton dan lebih banyak diisi dengan kegiatan arisan.

1.  Pembuatan program kerja gugus secara jelas yang meliputi program kerga KKG, K3TK.

2. Desain kegiatan yang lebih bervariasi.

1. Merancang program kerja dengan baik.

2. Merencanakan kegiatan sesuai dengan Tupoksinya masing-masing.

2.

Manajemen TK

1. Administrasi TK belum lengkap.

1. Manajemen TK belum  tertata 

     dengan baik.

  1. K3TK Bekerjasama dengan IGTKI Kec. Kawedanan untuk pengadaan buku administrasi yang memenuhi standart.
  2. Mendatangkan narasumber (KKPS) untuk sharing mengenai administrasi sekolah.
  3. Pengadaan administrasi  TK sesuai dengan standart.
  4. Pembinaan dari dinas melalui Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Kawedanan.
 

 

 

2.Kurikulum

1. Belum semua guru memahami indikator  dalam kurikulum berbasis Kompetensi( KBK)

     Dengan baik.

  1. Kajian terhadap indikator yang ada dalam KBK.
  2. Implementasi indicator melalui kegiatan Peer Teaching.

1. Mendatangkan 

     nara sumber 

      ( Ketua IGTK ).

2. Peer Teaching.

 

 

 

2. Kesulitan dalam penyusunan

–       Kalender  pendidikan

-Silabus (Promes, SKM, SKH, Penilaian)

 

  1. Belajar /  Latihan bersama dengan

mendatangkan  KKPS.

2.  Pengadaan seperangkat pembelajaran ( prota, promes, SKM,SKH dan Penilaian ) di gugus.

  1. Dibuat secara bersama-sama sesuai dengan guru pemandu masing-masing.

2. Dikembangkan di TK  nya masing-masing

 

 

3.   Pengembangan standar dan tenaga kependidikan

1.  Guru TK  sebagian besar baru mempunyai ijasah D2.

2.  Masih banyak guru TK  yang belum S1.

2.  Biaya mengikuti pelatihan dan seminar.

 

 

 

1.Mengikuti kuliah S1.

2.Bekerja sama dengan dinas untuk dapat memperoleh bantuan / insentif bagi guru GTT.

3. Mengadakan tabungan untuk kegiatan seminar / workshop.

1. Memotivasi untuk segera mengikuti kuliah S1.

2. Kerjasama dengan gugus lain dan IGTK untuk menghadirkan diklat / seminar

3.

Kegiatan Belajar Mengajar.

  1. Penggunaan alat peraga masih kurang maksimal.
  2. Sumber dana dalam pembuatan alat peraga
  3.  Rendahnya minat guru dalam pembuatan alat peraga
  4. Penggunaan alat peraga yang monoton
  5. Sumber belajar sulit du dapat

 

1. Pemanfaatan limbah/barang bekas

2.Sosialisasi tentang manfaat alat peraga.

3. Pemberdayaan lingkungan sebagai sumber belajar.

1. Diklat pembuatan alat peraga dari bahan bekas.

2. Pembuatan alat peraga secara bersama-sama.

 

 

2. Pengembangan  bidang  kemampuan :

3.1. Pembiasaan

3.2. Berbahasa

3.3. Kognitif

3.4. Fisik motorik

3.5. Seni

  1. Kesulitan dalam memahami indikator
  2. Kurang berani dalam menyampaikan pendapat
  3.  
    1. Banyak membaca
    2. Belajar bersama dalam KKG
    3. Berlatih dan kreatif dalam setiap bidang pegembangan.
    4. Dibuat bersama di KKG
    5. Semua guru diberi kesempatan untuk menjadi nara sumber dalam KKG

 

  1. Peer teaching
    1. Dikembangkan di TK masing-masing
    2. Nara sumber dibuat secara bergantian

 

 

3. Model pembelajaran belum sesuai dengan silabus yang dibuat.

  1. Model pembelajaran masih banyak yang klasikal.

1.  Sosialisasi tentang model pembelajaran di Taman kanak-kanak.

2.  Peer Teaching tentang penggunaan model pembelajaran.

1.  Di laksanakan di TK masing-masing.

4

Peran Serta Masyarakat.

1. Paguyuban Komite gugus.

1. Belum  terbentuknya  paguyuban komite pada  gugus pelita.

2.  Program kerja paguyuban belum jelas.

1. Membentuk paguyuban gugus.

2. Membuat program kerja paguyuban.

1. Terbentuknya paguyuban gugus.

2.  Bersama-sama dengan paguyuban membuat program kerja paguyuban.

 

 

2. Peran serta masyarakat

1.  Peran serta masyarakat belum maksimal.

1. Adanya silahturohmi antar pengurus komite dari masing-masing TK.

2. Komunikasi yang intensif dengan masyarakat

1. Anjangsana paguyuban komite ke TK.

 

 

TABEL ANALISIS KEBUTUHAN DAN IDENTIFIKASI MASALAH GUGUS PELITA

KECAMATAN KAWEDANAN KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN : 2009 /2010

 

KOMPONEN

PROFIL

KEKUATAN

KELEMAHAN

PELUANG

TANTANGAN

Manajemen gugus

1. Administrasi sudah ada tapi belum lengkap.

2. Kebersamaan dan persamaan persepsi antara TK yang satu dengan yang lain sudah meningkat baik.

1.  Kelengkapan administrasi sudah ada. ( Buku )

2. Antara TK yang satu dengan TK yang lain sudah ada kebersamaan.

3. Lokasi geografis yang sama.

4. Jarak TK Inti dengan TK Imbas berdekatan.

1. Persamaan persepsi antara TK Inti dan TK Imbas belum sejalan.

2. Administrasi gugus belum lengkap.

1.  Sudah ada buku panduan tentang pemberdayaan gugus dari dinas Pendidikan kabupaten Magetan.

2.  Kompetisi yang sehat antara TK yang satu dengan TK yang lain meskipun jarak berdekatan.

 Mewujudkan gugus menjadi tempat untuk mengembangkan profesionalisme dan kreatifitas guru.

Manajemen TK

1.  Manajemen TK belum tertata dengan baik.

 

1. Kemauan untuk memperbaiki manajemen sangat besar.

2. Manajemen TK dapat dipelajari bersama-sama di gugus TK.

3. Buku panduan Administrasi TK sudah diadakan secara kolektif oleh IGTKI yang bekerja sama dengan UPTD Pendidikan Kecamatan Kawedanan.

 

1. Terbatasnya personalia di taman kanak-kanak

2. Banyak guru TK yang belum mempunyai standart pendidikan yang disyaratkan

    ( S1).

1.  Adanya pembinaan tentang manajemen dari dinas pendidikan melalui KKPS.

2.  Mengikuti kuliah S1

Terwujudnya manajemen TK yang baik, sehingga berpengaruh terhadap mutu pendidikan di Taman Kanak-kanak.

Kegiatan Belajar Mengajar

 1.Kurikulum belum bisa  dipahami secara jelas.

2. Sumber belajar masih terbatas.

3. Model pembelajaran yang digunakan masih konvensional.

4. Pembuatan silabus belum lengkap.

1.  Sharing pembelajaran antara TK yang satu dengan yang lain.

2.  Penggunaan sarana belajar secara bergantian.

3.  Model pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan situasi dan kondisi dari sekolah.

1.  Pemahaman terhadap kurikulum masih kurang.

2.  Guru belum bisa melaksanakan penilaian  secara procedural.

3.  Model pembelajaran yang digunakan masih stagnan.

4. Pemakaian alat peraga yang belum maksimal.

5. Gaya mengajar guru masih konvensional.

 

1. Bekerja sama dengan dinas dan IGTKI  untuk mengadakan kegiatan pelatihan maupun workshop.

2. Pemanfaatan daur  ulang limbah  sebagai bahan pembuatan alat peraga ramah lingkungan.

3. Diadakan kegiatan peer teaching agar guru memiliki konsep yang jelas tentang model dan gaya mengajar yang tidak konvensional.

4. Membuat silabus secara bersama-sama.

5. Meningkatkan kerjasama antar gugus dan antar kecamatan dalam satu distrik.

Terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik.

Sarana dan prasarana

1.  Sarana  dan prasarana yang  minim.

2.  Dukungan dana yang sangat terbatas.

1.  Sharing penggunaan sarana dengan TK imbas.

2.  Dukungan dana dari partisipasi komite dan masyarakat.

1.  Sarana dan prasarana gugus masih sangat terbatas.

2.  Belum terinventaris

     nya  barang secara baik.

3.  Terbatasnya anggaran untuk kegiatan gugus.

1.  Pengadaan sarana dan prasarana secara bergotong royong ( system arisan ).

2.  Penggalian dana melalui paguyuban komite.

 

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

Peran serta Masyarakat

1.  Paguyuban komite sudah terbentuk namun belum maksimal.

1.  Sudah ada kemauan dari komite TK Inti dan Komite TK Imbas untuk saling berkomunikasi

2.  Peran serta masyarakat yang cukup tinggi.

3.  Dukungan dari komite cukup besar.

1. Belum ada tindak lanjut dari komite masing-masing TK.

2. Program kerja sudah disusun namun belum dapat dilaksanakan secara baik.

1.Adanya silahturohmi antar pengurus komite dari masing-masing TK.

2. Komunikasi yang intensif dengan masyarakat.

1. Terbentuknya paguyuban komite gugus.

 

Diterbitkan oleh

leoniya (nining)

guru TK yang selalu ingin berbagi tentang pendidikan anak usia dini, semoga bermanfaat

Satu komentar pada “Identifikasi masalah di Gugus”

  1. Mohon maaf diluar topik Bunda, kami sedang mencari Reseller & Dropshipper Pakaian Bayi

    dan Anak
    Kami menawarkan berbagai produk dengan harga sangat sangat bersaing.

    Silahkan Bunda kunjungi Online Shop Baju Bayi dan Anak kami di:
    web: bajubajubayi.blogspot.com
    facebook : Baju Baju Bayi

    Terima Kasih sebelumnya

    Suka

Tinggalkan komentar